Delapan tahun silam, TULUS meramaikan kancah musik Indonesia lewat lantunan musik sendu bertajuk Sewindu. Kini, seperti judul lagunya, perjalanan musik TULUS pun telah menginjak usia sewindu.

Sebuah capaian yang kemudian dirayakan sang penyanyi kelahiran Bukittinggi itu lewat rangkaian tur konser ke beberapa kota Indonesia dan berakhir di Jakarta. Puncak perayaan 8 tahun karier TULUS ini diadakan di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat (1/11) malam.

Instrumen lagu Sewindu milik TULUS menggema dalam iringan musik orkestra, menjadi pembuka konser yang dimulai pukul 20.30 WIB. Sebelumnya, sejumlah musisi kenamaan Indonesia seperti Kunto Aji, Andien, RAN, Glenn Fredly, dan Project Pop telah lebih dulu memeriahkan festival sejak sore.

Sebelum sang bintang utama muncul, Anto Arief, kolaborator TULUS dalam menciptakan karya musik, mengambil alih panggung sesaat untuk mendendangkan lagu ‘Merdu Untukmu’ dengan gitar akustik. Dia juga bercerita sedikit tentang latar belakang lagu yang ia bawakan. Lagu itu, kata Arief, diciptakan bersama TULUS di Taman Lansia, Bandung.

Usai menghangatkan suasana sejenak, lantunan lagu Sewindu kembali terdengar. Kali ini, para penyanyi latar menyanyikannya dalam versi akapella dengan cuplikan perjalanan musik TULUS sejak awal hingga sekarang. Keindahan itu berlanjut dengan alunan instrumen lagu-lagu hit TULUS.

Tirai putih yang semula menjadi batas antara pemain orkestra dengan bagian depan panggung, dibuka. TULUS pun muncul dari bawah panggung dengan balutan busana serba hitam, sambil membelakangi para penonton. Riuh suara penonton pun menggema seisi arena konser, menyapa sosok yang ditunggu-tunggu. Lagu ‘Baru’ pun dipilih TULUS menjadi pembuka penampilannya malam itu.

Selama satu jam setengah tampil, TULUS membawakan total 20 lagu termasuk lagu-lagu hit andalannya termasuk ‘Gajah,’ ‘Ruang Sendiri,’ ‘Sepatu,’ ‘Teman Hidup,’ ‘Kisah Sebentar,’ ‘Monokrom,’ ‘Pamit,’ dan lagu yang disebutnya sakral pada malam itu, ‘Sewindu.’

“Selamat malam, saya deg-degan nih,” ucap TULUS saat menyapa penonton pertama kali.

“Perkenalkan nama saya TULUS, seandainya belum tahu. Saya penyanyi dan penulis lagu. Senang bisa menjamu malam ini, saya akan bawakan banyak lagu, banyak banget. Siapkan energi dan hati, dan bernyanyi sekencang-kencangnya,” lanjutnya sebelum membawakan lagu Jatuh Cinta.

Kegugupan TULUS di malam istimewanya itu terlihat usai dia menyanyikan lagu Jatuh Cinta.

“Apa kabar teman-teman? Saya sudah kenalan belum? Oh ya sudah. Konsep besar malam ini bersama-sama, merayakan bersama, dan akan banyak yang tampil,” ungkapnya.

Seperti janjinya, TULUS tak tampil seorang diri. Ia berbagi panggung dengan para penyanyi yang sebelumnya telah lebih dulu menghibur para penonton, termasuk kejutan dari musisi lain.

Petra Sihombing menjadi penampil kejutan pertama. Ia muncul dari bawah panggung sambil memboyong gitar dan mengiringi TULUS kala membawakan lagu ‘Labirin’. Lagu tersebut, diungkapkan TULUS memang ia tulis dengan bantuan Petra. Selain itu, keduanya juga berduet membawakan Cerita Kita Milik Semua.

Selain Petra, TULUS juga berduet dengan Andien membawakan Langit dan Bumi. Lagu itu, diciptakan TULUS dan dinyanyikan oleh Andien. Sejenak, TULUS pergi ke belakang panggung dan Andien tampil ditemani sang putra, Kawa, menyanyikan ‘Belahan Jantungku’.

Kunto Aji pun menyusul ke atas panggung seorang diri. Dia mengisi lagu Bumerang selagi TULUS masih di belakang panggung. Sementara Project Pop menyuguhkan aksi kocak dengan lagu ‘Teman Pesta’ dan ‘Satu Hari di Bulan Juni,’ RAN membawakan Kita Bisa, dan puncak kolaborasi terjadi saat Glenn Fredly hadir dengan Yovie Widianto, menyuguhkan hit kolaborasi mereka, ‘Adu Rayu.’

Dalam semarak perayaan delapan tahun karier bermusik, TULUS tak hanya menyuguhkan ragam penampilan kejutan dengan para bintang tamu serta orang-orang yang berjasa mengiringi perjalanan kariernya. Namun, ia juga membangun kedekatan dengan para penonton lewat interaksi-interaksi kecil, menjawab teriakan penonton, hingga memenuhi keinginan seorang penggemar bertemu dengannya di belakang panggung.

Dengan tata panggung dan cahaya sederhana, TULUS bisa dikatakan cukup sukses membangun keintiman dalam perayaan khusus ini. Pertunjukan musik yang diaransemen dengan ragam versi dan alat musik pendukung seperti iringan saksofon, biola, serta cello pun menambah keistimewaan penampilan TULUS.

Malam tadi, TULUS berhasil menandai sewindu perjalanan kariernya secara berkesan. (stu)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20191102180748-227-445113/merayakan-8-tahun-musik-tulus-di-puncak-festival-sewindu, diakses pada 3 November 2019, pukul 18.00 WIB.