Seperti puisi yang dilagukan, video musik terbaru dari TULUS, tidak diiringi alat musik apapun. Format akapela, dipilih oleh TULUS sebagai eksplorasi kreatif lanjutan karyanya. Sebagai pemusik dan sebagai penyanyi serta pencipta lagu, melalui format ini, TULUS berharap lirik di dalam lagu “Langit Abu–Abu” yang juga merupakan salah satu nomor lagu di album MONOKROM dapat tersampaikan dengan baik, bahkan lebih puitis lagi bagi penikmatnya.

Materi album MONOKROM berupa video telah dinikmati sebanyak 108.233.794 kali melalui kanal YouTube, dan materi lagu-lagunya telah didengar 22.935.433 kali streaming di toko musik digital dalam kurun waktu 1 tahun terakhir ini. Album MONOKROM sendiri telah menerima 26 penghargaan di bidang musik dan sinematografi dalam kurun waktu 2 tahun kebelakang. Kami, TulusCompany sangat bersyukur dan berterima kasih atas hal tersebut, namun harapan terbesar kami adalah lagu-lagu di dalam album ini, terus bisa menyentuh dan menginspirasi lebih luas lagi. Dan semoga dengan karya terbaru yang dirilis ini, harapan tersebut dapat terwujud.

Mulai 20 April 2018, TulusCompany merilis karya terbaru berupa video musik berdurasi 4 menit 56 detik. Disutradarai oleh Davy Linggar, video ini dianggap sebagai pelengkap rangkuman visual dari lagu-lagu di album MONOKROM. Dalam proses produksi pengambilan gambar dalam video musik ini, TULUS langsung menyanyikan lagu “Langit Abu-Abu” secara akapela. Pengertian akapela yang dimaksud adalah menyanyikan sebuah lagu secara solo/tunggal ataupun kelompok tanpa iringan alat musik apapun. Nilai estetis visual dan juga eksplorasi teknik rekaman bernyanyi, menjadikan alasan TULUS dan Davy Linggar memilih lokasi di sebuah konstruksi bangunan sebagai latar pengambilan gambar video.

Rekaman suara TULUS menyanyikan lagu “Langit Abu–Abu” secara akapela juga dapat dinikmati secara terpisah dari videonya melalui toko-toko musik digital seperti Spotify, Apple Music, JOOX dan Deezer. Sedangkan video musik “Langit Abu–Abu” dapat disimak melalui kanal YouTube, Apple Music, dan JOOX. Bersamaan dengan rilisnya video serta audio di portal-portal digital, materi audionya juga akan dirilis serentak di radio-radio seluruh Indonesia.