Melati Suryodarmo adalah seorang seniman performance asal Solo, Indonesia. Melati mulai berkecimpung di dunia seni rupa pada tahun 1994, dengan fokus belajar pada bidang studi Konsep Ruang dan Performance Art di Hochschule fuer Bildende Kuenste Braunscweig (HBK), Jerman. Selama 20 tahun, Melati telah menampilkan karya performance-nya di berbagai festival internasional dan juga aktif berpartisipasi pada pameran-pameran seni rupa di berbagai negara.


 

Bagi Melati Suryodarmo, tubuh manusia adalah salah satu sumber penting inspirasi karya-karyanya. Melati tidak memandang tubuh manusia hanya dari segi fisik. Namun baginya, tubuh adalah muatan memori yang terus tumbuh. Tubuh memiliki resistensi terhadap lingkungan di mana dia hidup. Sistem yang bergerak dalam tubuh psikologis manusia, mendorongnya untuk terus mencari dan menemukan struktur tingkah laku dan pemikiran baru tentang manusia dan kemanusiaannya. Dia tidak hanya sekedar badan yang memiliki fungsi, namun dia merupakan konstelasi segala percampuran dan perubahan peradaban manusia. Tubuh bisa juga sangat sederhana, seperti selembar kartu identitas, tercetak dan dilaminasi.

Dalam memahami karyanya, Melati menggunakan istilah bahasa tanpa kata-kata (Unspoken Language). Baginya, seni rupa pertunjukan lebih berhubungan dengan serangkaian tindakan yang dilakukan dan dipilih untuk mewakili pemikiran, yang berbasis pada proses riset dan dihadirkan dalam ruang dan waktu tertentu, di mana pintu-pintu persepsi kemudian menjadi tumbuh.

 

Daftar Pameran dan Festival yang sudah dan akan diikuti, diantaranya:
2016
“In Silence”, pameran kelompok di Pearl Lam Gallery, Singapura
“Amnesia”, performance dan pameran tunggal di Galeri Ark, Yogyakarta, Indonesia
“Paper Trail”, South East Asia Works on Paper di Galeri Sangkring, Yogyakarta, Indonesia
“After Works”, Para-Site, Hongkong
“Costume National: Contemporary Art from Indonesia” di SAW Ottawa Gallery, Kanada
“Asia Performance series” di Rockbund Museum, Shanghai
“Singapore Biennale” di Singapore Art Museum, Singapura
“Lilith Performance Studio Residency” di Malmo, Swedia
“Hexentanz Festival” di Sophiensale, Berlin
“Macbeth”, new dance production and research involving dancers, musicians
“Undisclosed Territory #10” sebagai fasilitator di Studio Plesungan, Solo, Indonesia
“Art Summit Indonesia” sebagai pelatih untuk performance workshop di Padang, Indonesia

 

Penghargaan yang telah diraih:
2015
– Signature Art Prize Asia Pacific Brewery Foundation, Jurors Choice Award
– Visual Artist of the Year 2015, Tempo Magazine’s choice
– Research Grant for the project “Sisyphus” from the Ministry of Culture of South Korea

2011
– Icon of the Year 2011, in Arts and Culture, Gatra Media Indonesia

2008
– Grant for Innovative Art Project “Memorabilia” from Kelola Arts Foundation, Jakarta, Indonesia
– Jahresstipendium der Niedersächsische Ministerium für Kultur und Wissenschaft, (Grant from the Ministry of Culture and Science Niedersachsen Germany)

2006
– Arbeitsstipendium Stiftung Kunsfonds, Bonn, Jerman

2003
Arbeitsstipendium der Niedersächsische Ministerium für Kultur und Wissenschaft, Braunschweig (Grant from the Ministry of Culture and Science Niedersachsen Germany)

2002 – 2003
Graduierten Stipendium, Hochschule für Bildende Künste Braunschweig

*Sumber Youtube: Indo Art Now