Pelantun lagu Gajah yang mendulang penghargaan Anugrah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015, Muhammad Tulus, lebih dikenal dengan nama TULUS, mengunjungi Aceh untuk misi perlindungan satwa yang dilindungi.
Kedataangannya kali ini ke Aceh untuk mendonasikan satu unit GP Collar atau kalung pendeteksi lokasi gajah kepada World Wide Fund for Nature (WWF) Aceh. yang nantinya Teknologi itu akan dipergunakan untuk konservasi gajah Sumatera yang ada di Aceh. Kalung satelit GPS tersebut merupakan donasi Teman Gajah TULUS yang terkumpul melalui platform penggalangan dana kitabisa.com.
Dari hasil donasi yang terkumpul tersebut, dapat di belikan enam unit GPS Polar yang nantinya akan di bagi ke beberapa wilayah konservasi gajah di Indonesia. Untuk Aceh sendiri, TULUS menyumbangkan 1 unit GPS Polar kepada WWF yang nantinya akan di serahkan kepada Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh untuk dipasangkan pada gajah liar di Aceh.
“Total semua ada enam unit, semua itu pengadaannya dari penggalangan dana Teman Gajah TULUS. Satu dari enam unit tersebut bisa kita install di sini (Aceh),” ujar pelantun lagu sepatu saat menghadiri talkshow di Museum Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (10/10/2019).
Ia berharap dengan adanya alat pelacak tersebut, kata TULUS, pergerakan gajah bisa dipantau, sehingga diharapkan mampu meminimalkan kemungkinan gajah-gajah menuju atau berada di lokasi konflik yang membahayakan keselamatan satwa bertubuh tambun tersebut.
Selain itu TULUS juga mengatakan, gerakan teman gajah ini hanya bagian kecil untuk menyelamatkan konservasi gajah yang ada di Sumatera. Karena menurutnya, populasi gajah kini sudah semakin menurun drastis, akibat perburuan.
“Saya ingin melakukan sesuatu kontribusi, untuk membantu keberadaan gajah karena Gajah Sumatera lagi kritis,” tegas pemuda kelahiran Bukit Tinggi ini usai talkshow di Museum Aceh di Banda Aceh,
Sebelumnya, pelantun Monokrom ini berkunjung ke Karang Ampar, Aceh Tengah. Di sana ia mengakui bahwa gajah bisa hidup berdampingan langsung dengan manusia, tanpa adanya gesekan.
Melihat situasi tersebut, TULUS merasa senang dan berharap harmonisasi itu bisa menular ke daerah-daerah yang memiliki populasi gajah.
“Desa karang ampar, gajah bisa hidup berdampingan dengan manusia. Ini luar biasa,” kata TULUS.
Usai dari Aceh, Tulus akan menghadiri Paris Peace Forum bersama pemimpin tim pengaman flora dan fauna Karang Ampar untuk berbicara tentang pesan perdamaian manusia dengan gajah dari Aceh.
“Saya nanti akan membicarakan soal ini (gajah) di Paris Peace Forum tentang perdamaian lingkungan mewakili Indonesia bidang lingkungan, spesifiknya konflik gajah dengan manusia,” sebutnya.
Saat ini populasi gajah Sumatera di Aceh mencapai 530 ekor dan di kawasan Karang Ampar Aceh Tengah ada 47 ekor dalam satu kelompok.
Sumber : http://naratif.id/news/teman-gajah-tulus-sumbang-satu-unit-gps-polar-untuk-gajah-di-aceh/