Masih ingat dengan kampanye #JanganBunuhGajah yang diinisiasi TULUS bersama WWF-Indonesia pada 2016 lalu?

Saat ini, kampanye yang sama telah berganti nama menjadi #TemanGajah. Berbeda dengan sebelumnya, di kampanye #TemanGajah kali ini, TULUS berkolaborasi dengan beberapa pihak, diantaranya adalah Kitabisa.com (portal penggalangan dana digital), Big Change Indonesia (perusahaan konsultan bisnis), NUSAE (studio desain asal Bandung), dan Synchro (penyelenggara acara kampanye).

Seperti halnya #JanganBunuhGajah, kampanye #TemanGajah masih memiliki fokus yang sama. Kondisi Gajah Sumatera yang memprihatinkan ini akhirnya memasukkan Gajah Sumatera dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang kritis. Untuk menyelamatkan Gajah tersisa dan memantau keberadaan kelompoknya, WWF-Indonesia membutuhkan 20 buah kalung satelit GPS yang akan dipasangkan pada 20 kelompok Gajah liar, untuk membantu penelitian tentang Gajah. Dengan adanya ini, maka ancaman yang dapat membahayakan mereka, dapat dikurangi.

Melalui kampanye #TemanGajah, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar kondisi Gajah saat ini dan mengambil bagian untuk menyelamatkannya. Penggalangan dana juga dilakukan guna membeli 20 kalung satelit GPS Gajah.

Kampanye #TemanGajah juga dibantu oleh 20 sekolah dasar di area Jakarta. Sebagai calon penerus negri ini, maka generasi anak Indonesia perlu mulai diberikan edukasi sejak dini untuk dapat terlibat dalam praktik pelestarian lingkungan dan makhluk hidup.

#TemanGajahTULUS akan dimulai pada 19 Oktober 2017. Sampai 3 bulan mendatang, besar harapan untuk pencapaian target dapat diwujudkan.

Informasi lebih lengkap mengenai kondisi Gajah Sumatera saat ini, dapat dilihat di akun sosial media resmi #TemanGajah.

Mari ikut serta untuk berpartisipasi menjadi #TemanGajah.