Penyanyi ini merayakan album Monokrom dengan mengajak banyak pihak di single keempatnya.
Album ketiga Muhammad TULUS, Monokrom, akan berumur satu tahun pada Agustus 2017. Dalam perjalanannya, album ini berbicara banyak. Selang beberapa bulan sejak single pertama Monokrom dirilis, “Pamit” sukses mengantarkan TULUS menyabet Piala Anugerah Musik Indonesia (AMI) ke-19 untuk kategori Artis Solo Pria Pop Terbaik. Melalui album ini pula TULUS mendaratkan kakinya di negeri Paman Sam pada Oktober 2016 untuk menggelar konser tunggal pertamanya yang bertajuk “TULUS Live at Social Hall – The Regency San Fransisco”.
Yang masih hangat, pria kelahiran Bukit Tinggi 30 tahun silam ini baru saja memborong tiga piala dalam NET Indonesian Choice Awards 2017, masing-masing untuk kategori Male Singer of The Year, Album of The Year, dan Music Video of The Year.
Soal meraih banyak penghargaan, ini tampaknya sesuatu yang sudah dilakukan TULUS sejak di album pertama dan kedua. Kalaupun ada hal baru yang menjadi pencapaian segar di album ketiga ini adalah keberhasilan sang solois dalam menggandeng lebih banyak orang sebagai kolaboratornya dibanding dua album sebelumnya.
Ada lebih banyak pihak yang terlibat dalam album Monokrom. Tak hanya dari insan musik melainkan juga dari berbagai bidang seni seperti pertunjukan, teater, hingga fotografi. Puncak dari kolaborasi ini terlihat di single keempat album Monokrom yang berjudul “Manusia Kuat”.
Dirilis bersamaan dengan video musiknya pada akhir April lalu, “Manusia Kuat” melibatkan lebih dari 100 orang dalam pengerjaannya. Masih dikerjakan di Bandung, separuh lagi di salah satu studio terbesar di Praha, Republik Ceko, melibatkan 50 pemusik dengan iringan string section dari The City of Prague Philharmonic Orchestra.
Video music “Manusia Kuat” menampilkan kelompok seniman teater boneka asal Yogyakarta, Papermoon Puppet Theatre. Mereka dipercaya TULUS untuk mengerjakan ide cerita hingga penokohon dalam video musik keempat dari album Monokrom ini.
Pemilihan single ini agar dapat dikerjakan oleh Papermoon Puppet Theatre juga bukan tanpa alasan. Menurut TULUS, lagu ini berisi seruan untuk pantang menyerah dalam menjalani hidup. Lebih lanjut, tiap lirik di dalamnya bercerita tentang jiwa yang merupakan kekuatan terbesar dalam raga manusia. Papermoon dianggap TULUS dapat mewakili cerita tersebut.
Video musik “Manusia Kuat” mengisahkan tokoh boneka bernama Teluwani; dinamai oleh TULUS dari kata “telu” (bahasa Jawa yang berarti tiga, atau album ke-3) dan “wani” (berarti berani). Seorang anak kecil harus melawan seluruh rasa takutnya ketika ia akan pergi tidur.
**Disadur dari Artikel “TULUS & Manusia-manusia Kuat” di Majalah Rolling Stone Edisi 146 – Juni 2017.